BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Friday, April 2, 2010

Pisang dah jadi cerpen

Pisang Goreng KartiniDitulis Oleh Mustaqiem Eska Senja, dikala Guru Hasim leyeh-leyeh menunggu adzan maghrib di pelataran masjid al-Barakah dekat rumahnya, Kartini anak ibu Shese datang menghampiri menawarkan dagangan pisang gorengnya. Tubuhnya kecil tapi dia nampak lincah dan cerdas. Tak ada goresan duka di mukanya.“Gorengan Pak Guru ?” “Boleh …” jawab Guru Hasim.“Berapa satunya ?” tanya Guru Hasim selanjutnya sembari memilih-milih.“Semuanya sama Pak rasanya, manis dan gurih” jawab Kartini tidak langsung menjawab harga.“Jadi …”“Bapak rasakan dulu, pasti enak …” Kartini sedikit merayu. Nampak bibirnya selalu tersenyum. Meskipun kulitnya agak hitam tapi nampak cukup manis. Banyak orang yang jajan dengannya. Kartini sangat ramah. Bahasanya lembut dan santun. Setiap hari dagangannya selalu habis.“Kamu belajar dagang darimana …” tanya Guru Hasim penasaran.“Saya dulu pernah sekolah sampai kelas satu SMP tapi lantas keluar, tak ada biaya …” jawabnya.“Orang tuamu kerja apa ?”“Buruh Cuci ….”“Memangnya …… ?” Tanya Guru Hasim balik.“Saya malu Pak, Bapak sudah kawin lagi. Sekarang tidak tahu dimana rimbanya. Ibu saya tidak pernah dikasih uang. Sementara Ibu sendiri, sudah terlalu capek … kadang suka sakit-sakitan”.“Kamu kok pinter ngomong sih nak, siapa nama kamu ?”“Kartini”Guru Hasim selanjutnya minta dibungkuskan 10 gorengan.“Berapa harganya ?” Tanya Guru Hasim balik.“Rp. 5000” jawab Kartini dengan rendah hati.“Kenapa kamu tidak sekolah ?”Kartini hanya diam. Dan dari bibirnya terlintas sesungging senyum agak sedikit malu.“Tapi kamu pasti sekarang banyak duit, dari dagang gorengan ini kan …” Guru Hasim menghibur Kartini, kkuwatir dia tersinggung.“Bagaimana bisa sekolah Pak, tidak ada biaya, lagipula sekolah sekarang banyak menghabiskan uang” jawabnya malah menggeramkan hati Guru Hasim.“Kan sudah ada progam sekolah gratis dari pemerintah…”“Ah, nyatanya teman-teman saya yang sekolah itu masih pada bayar…”“Ikut sekolah kejar paket saja….” Rayu guru Hasim.“Sama juga pak, buktinya masih bayar. Mendingan saya baca buku di perpustakaan, gratis”“Memangnya…”“Ya Pak, saya selalu membaca buku di Perpustakaan Kota Tangerang setiap hari Rabu, satu minggu sekali. Saya juga punya kartu perpustakaannya …, saya sekolah otodidak di sana …” sergah Kartini menyemburat kecerdasanya.Guru Hasim terkejut. Selama empat puluh delapan tahun dia bermukim di Kota Tangerang tak pernah menginjak yang namanya perpustakaan. Alamatnya pun tidak tahu. Sadar dia kalau selama ini hanya bergantung pada buku sekolah yang disusun kurikulum.“Kartini … kamu sebenarnya…,.” tiba-tiba kesadaran Guru Hasim jujur dari lubuk hatinya yang paling dalam merasa aneh dengan sosok Kartini.Adzan maghrib belum datang. Kembali Guru Hasim menikmati gorengan sendirian dengan lahap, sepertinya gorengan Kartini memang enak.Lantas nampak Guru Hasim sejenak berfikir mengenang pertemuannya dengan Kartini.“Betul juga apa kata Kartini …, sekolah sesungguhnya tak pernah diajari menjawab kehidupan. Hari-hari hanya penuh dengan teori. Pantas Paulo Freire pernah bilang bahwa sekolah itu candu. Buat apa sekolah kalau hanya bisa mengeluh terus menerus. Mending seperti Kartini…Dia tak kelihatan guratan takut pada hidup. Tidak seperti saya dan teman-teman guru lainnya. Meskipun jatah gaji ada dari pemerintah. Tapi perasaan kurang selalu saja muncul…, bahkan yang terjadi adalah selalu mengeluh terus-menerus… pantas kami banyak yang mudah strok dan mati mendadak. Padahal kami guru….” , kenangnya selanjutnya sembari menghabiskan gorengan yang tersisa satu.Rumahnya Guru Hasim nampak sepi, sebab libur panjang sekolah tahun ini, istri dan anaknya pergi ke kampung halaman di Garut. Menyusul adzan maghrib datang berkumandang. Maksud hati Guru Hasim hendak mengambil wudhu. Tapi perutnya begitu kenyang setelah makan sepuluh biji gorengan yang dibelinya dari Kartini. Akhirnya Guru Hasim masuk kamar dan tidur melanjutkan cita-citanya dalam mimpi. ***“Katanya Guru teladan Sim…? Sholat ! Sholat ! Malu dong sama Kartini …” teriak Jin Erot tiba-tiba membentaknya selintas dalam mimpi.Hasim terkejut dan terbangun. Ternyata sudah pagi.

sumber : klik sini

Tuesday, January 12, 2010

Tatabahasa Tentang Pisang

Penjodoh bilangan tentang pisang.

Gambar di atas menunjukkan sesisir atau sesikat pisang. Maknanya itu adalah sesisir pisang.
Contoh ayat :
1. Emak saya membeli sesisir pisang di pasar.



Gambar di atas pula mengambarkan setandan pisang. Jadi itu adalah setandan pisang.
Contoh ayat :
1. Ayah menjual tiga tandan pisang.

idea :

Pisang kena kukus

Apam pisang kukus

APAM PISANG KUKUS

Bahan-bahannya

2 cawan tepung gandum
8 biji pisang emas (sederhana besar)
3/4 cawan mentega, dicairkan dan disejukkan (boleh digantikan dengan minyak)
4 biji telur
1 sudu teh baking powder
1 sudu teh baking soda
1 cawan gula
secubit garam

Cara-caranya
1.
Tepung gandum diayak dengan baking powder. Ketepikan.
2. Pisang dilecek halus dan digaul dengan baking soda dan garam.
3. Pukul telur bersama gula, masukkan mentega cair/ minyak.
4. Kemudian masukkan tepung gaul rata dan kemudian tuangkan kedalam loyang yang telah disapu dengan mentega.
Kukus selama 45 minit menggunakan api yang sederhana.

idea :

Thursday, December 24, 2009

Pisang kan ada zat




Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pisang mampu mengawal pertumbuhan hemoglobin dalam darah, yang secara tak langsung membantu dalam kes-kes anemia.

idea :

Thursday, December 17, 2009

Sepupu-sepapat Pisang

Ni la sebahagian keluarga pisang.





NAMA DAN JENIS-JENIS PISANG
Malaysia kaya dengan pelbagai jenis pisang, dari sebesar-besar pisang seperti pisang Tanduk hinggalah sekecil-kecil pisang seperti pisang Emas. Terdapat lebih dari 14 jenis pisang yang boleh ditemui dan ditanam di sini. Dalam istilah sainsnya, pisang tergolong dalam Order Zingerberalis, iaitu kumpulan keluarga Musaceae dan genus Musa. Genus Musa boleh dibahagikan kepada dua kumpulan;Eumusa iaitu kumpulan yang boleh dimakan dan Phusocaulis, yang tidak boleh dimakan.
Pisang-pisang tersebut adalah jenis pisang tanduk. rastali, emas, abu kepik, berangan,jari kera, awak dan pisang masam.

idea :

Pisang dah Jadi Serawa

Serawa Pisang



Bahan-bahan:

5-6 biji pisang (ikut suka jenis pisang apa)
50gram sagu (agak2 ler)
5 sudu besar gula pasir.
1 tin santan pekat (400ml)pakai santan ori lagi sedap.
Air secukupnya
Secubit garam
1 helai daun pandan

Cara-cara:

Masak santan pekat dalam periuk dengan menggunakan api yg perlahan. Tambah sedikit air jika terlalu pekat. Jgn biarkan santan menggelegak terlalu kuat sbb nanti pecah santan. Masukkan daun pandan, gula apong (gula melaka), gula & secubit garam. Pisang dipotong ikut suka (akak suka potong menyerong). Cuci sagu kemudian toskan. Tunggu hingga santan agak masak sedikit baru masukkan pisang. Biar sebentar.
Masukkan sagu & biar sagu masak baru tutup api.

idea :

Wednesday, December 16, 2009

Jantung Pisang Jadi Kerabu

Kerabu Jatung Pisang



Bahan - bahan
300 gm jantung pisang - dibuang kelopak luar yang keras
1 sudu besar kerisik
3 biji cili merah - dihiris
2 sudu kecil air limau nipis
garam & gula pasir secukup rasa

Bahan dikisar :
3 sudu besra udang kering
3 ulas bawang merah

Cara membuatnya
1. jantung pisang direbus hingga agak lembut dan dihiris halus.
masukkan jantung pisang dalam sebuah bekas. bubuhkan bahan - bahan yang lain. gaulkan
hingga rata.

idea :